Friday, 2 December 2016

Kode Akun pada Akuntansi

Setiap akun dalam akuntansi bersifat unik. Artinya kode tidak boleh sama. Satu kode hanya dipakai untuk satu akun.

Bagaimana aturan pemberian kode ini?



Sebenarnya pemberian kode relatif bebas yang penting tertata/terstrukur, tidak random; yang perlu diperhatikan adalah tujuannya.
Tujuan kode akun ini untuk mengelompokkan akun supaya rapi dan lebih mudah dipakai.

Contoh sederhananya:
Semua kode akun untuk aset diawali dengan angka 1(satu),
maka saat ada akun piutang karyawan berkode 113-002 dapat lgsung diketahui kalau itu adalah akun aset.

Pemberian kode relatif bebas yang penting tertata/terstrukur, tidak random.

Berikut saya contohkan pemberian kode akun.

Misalkan kita pakai kode dengan nomor 6 digit : xxx-xxx,
3 digit awal untuk klasifikasi,
kemudian dipisah dengan tanda strip (-),
lalu 3 digit terakhir untuk nomor urut.
Contoh: 111-001

Jadi 3 digit awal adalah untuk klasifikasi, yaitu sebagai berikut:

Digit pertama:

"1" untuk aset
"2" untuk kewajiban
"3" untuk ekuitas
"4" untuk pendapatan
"5" untuk biaya

Kemudian digit kedua untuk klasifikasi lebih spesifik
misal untuk aset:
"1" untuk aset lancar
"2" untuk aset tidak lancar

kemudian digit ketiga untuk klasifikasi yang lebih spesifik lagi.
misal untuk aset lancar:
"1" untuk kas dan setara kas
"2" untuk piutang
"3" untuk persekot

Sehingga contoh kode akun adalah sebagai berikut:

100-000 Aset
  110-000 Aset lancar
    111-000 Kas dan Setara Kas
        111-001 Kas Kecil
        111-002 Bank XXX
        111-003 Bank YYY
    112-000 Piutang
        112-001 Piutang usaha
        112-002 Piutang karyawan
    113-000 Persekot
        113-001 Sewa kantor dibayar di muka
        113-002 Sewa kendaraan dibayar di muka

dan seterusnya sampai biaya.

Penomoran yang sala contohkan di atas hanya salah satu contoh saja. Ada berbagai sistem penomoran akun lainnya, karena memang penomorannya relatif bebas asalkan terstruktur rapi sehingga memudahan pemakaian alias tidak bikin bingung.